JURNAL
PENGARUH
MUSIK TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA
3KA14
Anggota
Kelompok :
Anggraeny
19111409
Sarah
Arisa 16111608
Vioolita
Sigriet 17111296
Dosen
: Drs. Budi Santoso
Fakultas
Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Universitas
Gunadarma
2014
ABSTRAK
Musik adalah seni yang melukiskan tentang keindahan
yang disajikan dalam bentuk suara. Dan musik pada dasarnya merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan daripada kehidupan manusia. Tanpa
kita sadari suara-suara ini memiliki peran dalam membentuk pribadi kita. Hal ini didasarkan pada berbagai penelitian yang
mengungkapkan bahwa sebagian musik dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik
dari segi fisik, mental juga dapat meningkatkan kemampuan intelektual dan
emosional kita, bahkan musik juga bisa digunakan sebagai media pengobatan
terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui
hubungan antara musik klasik dan hardcore dengan pengembangan kecerdasan
emosional siswa. (2) Sejauh
mana signifikan pengaruh musik klasik dan hardcore terhadap konsentrasi siswa
SMK Negeri 1 Cibinong. (3) Sebagai referensi dalam
hal metode-metode pendidikan kepada siswa demi keberhasilan proses belajar baik dilingkungan formal
maupun non-formal. Teknik pengumpulan data berupa observasi
dan uji coba langsung serta pemberian angket pada
siswa SMK Negeri 1 Cibinong. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa untuk sampling yang diteliti, musik heavy metal memiliki
pengaruh negatif terhadap
konsentrasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas yang
lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan musik latar musik klasik
maupun tanpa musik, baik pada hasil test ataupun tingkat emosional mereka. Saran bagi
siswa ialah musik dapat diterapkan dalam proses pembelajaran agar siswa menjadi
lebih tenang dan nyaman, serta tidak merasa tegang, karena musik berpengaruh
terhadap tingkat konsentrasi mereka.
PENDAHULUAN
Musik adalah seni yang
melukiskan tentang keindahan yang disajikan dalam bentuk suara. Dan musik pada
dasarnya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan daripada kehidupan
manusia. Tanpa kita sadari suara-suara ini
memiliki peran dalam membentuk pribadi kita. Hal
ini didasarkan pada berbagai penelitian yang mengungkapkan bahwa sebagian musik
dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik dari segi fisik, mental juga dapat
meningkatkan kemampuan intelektual dan emosional kita, bahkan musik juga bisa
digunakan sebagai media pengobatan terapi.
Musik tidak
hanya bila kita memainkannya atau menggubahnya, tetapi cukup dengan
mendengarkannya, menyenandungkannya, atau berayun mengikuti iramanya juga telah
terbukti dapat mengaktifkan gelombang-gelombang otak untuk kegiatan berpikir,
meningkatkan kemampuan membaca, daya ingat, konsentrasi, perbendaharaan kata,
menciptakan kondisi mental yang positif, santai, dan kreativitas yang merupakan
hal-hal ideal untuk belajar. musik telah lama dianggap memiliki pengaruh
terhadap tubuh maupun jiwa manusia.
Demikian pula telah
berkembang anggapan dalam masyarakat bahwa musik klasik paling membantu
aktifitas otak, maka hal ini dapat menolong prestasi belajar siswa dan
selanjutnya dapat meningkatkan pengembangan sumberdaya manusia di tanah air
tercinta.
Namun, musik juga
memiliki dampak negatifnya. Namun kebenaran musik sebagai dampak atau pengaruh
pengembangan kecerdasan emosional dan konsentrasi seseorang masih pro dan
kontra.
Maka dengan paparan
permasalahan tersebut dilakukan
pengujian ada dan tidaknya signifikasi musik bagi
EQ dan IQ. Dengan demikan penerimaan dan penolakan musik tidak lagi muncul dari
informasi yang simpang siur, melainkan dilakukan dengan sikap-sikap yang
ilmiah, cerdas serta obyektif.
Indentifikasi
Masalah
- Apa definisi musik?
- Apa saja genre musik yang ada?
- Dapatkah musik berpengaruh terhadap kecerdasan emosional?
- Apakah ada perbedaan pengaruh antara musik klasik dan hardcore dalam meningkatkan konsentrasi pada siswa?
- Seberapa besar pengaruh musik terhadap konsentrasi belajar?
Rumusan Masalah
Bagaimana sebenarnya hubungan antara musik dengan kejiwaan seseorang?
Tujuan Penelitian
- Kami bermaksud untuk mengetahui hubungan antara musik klasik dan hardcore dengan pengembangan kecerdasan emosional siswa.
- Sejauh mana signifikan pengaruh musik klasik dan hardcore terhadap konsentrasi siswa SMK Negeri 1 Cibinong.
- Sebagai referensi dalam hal metode-metode pendidikan kepada siswa demi keberhasilan proses belajar baik dilingkungan formal maupun non-formal.
- Diharapkan dapat melatih siswa lain untuk dapat membuat karya tulis ilmiah dengan baik dan benar sesuai data-data yang telah ada.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Untuk memberikan
informasi kepada siswa mengenai pengaruh musik klasik dan hardcore bahwa dengan
mendengar musik tersebut dapat meningkatkan konsentrasi.
2. Manfaat Praktis
Agar siswa lebih
menyadari dan memahami akan pengaruh musik klasik dan hardcore dalam
meningkatkan konsentrasi, sehingga dapat digunakan pada pekerjaan yang
membutuhkan konsentrasi antara lain proses belajar.
Hipotesis
Adapun
hipotesis dalam penelitian adalah; musik klasik dan hardcore memiliki pengaruh
yang bersifat positif bagi kecerdasan
emosional dan konsentrasi siswa SMK Negeri 1 Cibinong, atau justru sebaliknya
musik klasik dan pop tidak memiliki pengaruh signifikan bagi kecerdasan
emosional dan konsentrasi siswa.
LANDASAN TEORI
Musik
merupakan seni yang melukiskan pemikiran dan perasaan manusia lewat keindahan
suara. Sebagaimana manusia menggunakan kata-kata untuk mentransfer suatu
konsep, ia juga menggunakan komposisi suara untuk mengungkapkan perasaan
batinnya. Seperti halnya ragam seni lain, musik merupakan refleksi perasaan
suatu individu atau masyarakat. Musik merupakan hasil dari cipta dan rasa
manusia atas kehidupan dan dunianya.
Musik dapat
digunakan sebagai salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan
kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan
norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam
bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas,
baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan.
Berdasarkan
pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya musik juga disebut sebagai
media seni, dimana pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi
seninya melalui bunyi-bunyian atau suara. Oleh karena itulah pengertian musik
sangat Universal, tergantung bagaimana orang memainkannya serta menikmatinya.
Beberapa
peneliti telah membuktikan bahwa musik berpengaruh terhadap manusia secara
fisiologis, psikologis, dan spiritual. Musik dapat mempengaruhi kecepatan detak
jantung pendengarnya. Musik pun dapat menenangkan pikiran seseorang. Selain
itu, musik juga sering dipakai dalam ibadah-ibadah dalam berbagai agama untuk
membawa umat semakin dekat dengan Khaliknya. Beberapa peneliti bahkan menemukan
kemungkinan bahwa musik dapat menjadi alat bantu untuk mengembangkan kecerdasan
manusia. Dengan kata lain musik berpengaruh terhadap otak dan emosi manusia.
Peneliti lain
menemukan bahwa musik yang paling berpengaruh terhadap manusia adalah musik
yang berasal dari akar budaya dimana manusia tersebut dibesarkan. Misalnya,
bagi orang-orang yang dibesarkan di Jawa Tengah, musik gamelan seharusnya
memiliki pengaruh lebih besar ketimbang musik-musik dari Barat. Namun, seiring
dengan dominasi musik Barat di tanah air, tentunya hasil penelitian tersebut
layak dipertanyakan.
Di lain pihak,
beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa jenis musik tertentu, misalnya rock
dan heavy metal memiliki pengaruh negative terhadap emosi manusia. Namun di
sisi lain, dipusat-pusat kebugaran musik-musik keras semacam itu dipakai untuk
memacu semangat peserta latihan guna berlatih lebih giat lagi.
1.
Jenis-jenis
musik didunia
1.
Musik klasik
Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang juga
pada musik klasik Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri
terdiri dari beberapa periode, misalnyabarok, klasik, dan romantik.
2.
Musik Jazz
Jazz adalah
jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa,
terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop,
hard bop, cool jazz,free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.
3.
Musik populer
Musik populer
merupakan jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam. Musik
jenis ini merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman saat ini, sehingga
sesuai di telinga kebanyakan orang. Genre musik ini dapat ditemui di hampir
seluruh belahan dunia oleh karena sifat musiknya yang hampir bisa diterima
semua orang.
4. Musik Blues
Blues berasal
dari masyarakat Afro-Amerika yang berkembang dari musik Afrika barat. Jenis ini
kemudian memengaruhi banyak genre musik pop saat ini, termasuk ragtime, jazz,
big band,rhythm and blues, rock and roll, country, dan musik pop.
5.
Musik Funk
Funk adalah
sebuah aliran musik yang mengandung unsur musik tarian Afrika-Amerika. Umumnya
musik funk dapat dikenali lewat ritme yang sering terpotong singkat, bunyi
gitar ritme yang tajam, perkusi yang dominan, pengaruh jazz yang kuat,
irama-irama yang dipengaruhi musik Afrika, serta kesan gembira yang didapati
saat mendengarnya. Akar funk dapat ditelusuri hingga jenis rhythm and blues
dari daerah Louisiana pada tahun 1960-an. Aliran musik ini terkait dekat dengan
musik soul serta jenis musik turunan lainnya seperti P-Funk dan Funk Rock.
6.
Musik Rock
Rock, dalam
pengertian yang paling luas, meliputi hampir semua musik pop sejak awal
1950-an. Bentuk yang paling awal, rock and roll, adalah perpaduan dari berbagai
genre di akhir 1940-an, dengan musisi-musisi seperti Chuck Berry, Bill Haley,
Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian didengar oleh orang di seluruh
dunia, dan pada pertengahan 1960-an beberapa grup musik Inggris, misalnya The
Beatles, mulai meniru dan menjadi populer.
7.
Heavy
Metal,
hardcore
Metal
merupakan aliran musik yang lebih keras dibandingkan dengan Rock walau terdapat
juga band metal yang memiliki lagu dengan nyanyian yang terkesan slow. Genre
Metal yang dikategorikan keras dimana lagunya memiliki vocal ala scream, growl
dan yang terbaru adalah pigsqueal dimana vokal ini lebih banyak digunakan di
aliran hardcore, post-Hardcore, screamo,metalcore, deathcore, death metal,
black metal, electronic hardcore dan lainnya.
8.
Musik tradisional
Musik
tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun,
dipertahankan bukan sebagai sarana hiburan saja, melainkan ada juga dipakai
untuk pengobatan dan ada yang menjadi suatu sarana komunikasi antara manusia
dengan penciptanya, hal ini adalah menurut kepercayaan masing-masing orang
saja.
9.
Country
Musik
tradisional country dipengaruhi oleh blues, dan berkembang dari budaya Amerika
kulit putih, terutama di kota Nashville. Beberapa artis country awal adalah
Merle Haggard dan Buck Owens.
10. Gospel
Gospel adalah
genre yang didominasi oleh vokal dan biasanya memiliki tema Kristen. Beberapa
subgenrenya adalah contemporary gospel dan urban contemporary gospel.
Sebenarnya lagu jenis Gospel ini memiliki nuansa mirip dengan Rock n Roll (oleh
karena Rock n Roll sendiri sebenarnya merupakan fusion atau gabungan dari Rock,
Jazz, dan Gospel), dahulu awalnya diperkenalkan oleh orang-orang Kristen kulit
hitam di Amerika. Beberapa contoh saat ini yang masih benar-benar menggunakan
aliran musik gospel adalah Israel Houghton.
11. Ska, Reggae, Dub
Dari perpaduan
musik R&B dan musik tradisional mento dari Jamaika muncul ska, dan kemudian
berkembang menjadi reggae dan dub.
12. Hip hop / Rap / Rapcore
Musik hip hop
dapat dianggap sebagai subgenre R&B. Dimulai di awal 1970-an dan 1980-an,
musik ini mulanya berkembang di pantai timur AS, disebut East Coast hip hop.
Pada sekitar tahun 1992, musik hip hop dari pantai barat juga mulai -terkenal
dengan nama West Coast hip hop. Jenis musik ini juga dicampur dengan heavy
metal menghasilkan rapcore.
13. Latin
Genre musik
tradisional latin ini biasanya merujuk pada musik Amerika latin termasuk musik
dari Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia. Musik latin ini
memiliki subgenre Samba.
14. Electronic
Electronic
dimulai lama sebelum ditemukannya synthesizer, dengan tape loops dan alat musik
elektronik analog pada tahun 1950-an dan 1960-an. Para pelopornya adalah John
Cage, Pierre Schaeffer, dan Karlheinz Stockhausen.
15. Rhythm and blues
Rhythm and
blues adalah nama musik tradisional masyarakat Afro-Amerika, yaitu musik pop
kulit hitam dari tahun 1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues.
16. Dangdut
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang
berkembang di Indonesia. Menurut Wikipedia, bentuk musik ini berakar dari
musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer
sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan
tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik
Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang
kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya.
Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang
kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh
bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop,
bahkan house music.
METODE PENELITIAN
1. Pemilihan
Subjek Penelitian
Dalam
penelitian tentunya perlu menentukan subyek dan obyek penelitian, yang menjadi
subjek penelitian adalah orang atau responden sebagai sumber data. Sedangkan
yang menjadi adalah yang menjadi pusat peneliti, lebih lagi dapat diuraikan
sebagai berikut :
1.1 Variabel Penelitian
Dari data penelitian yang diperoleh, maka penyusun dapat membuat
variable penelitian, yaitu “Pengaruh Musik Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa”.
1.2 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah kumpulan unit-unit
elementer atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel yang memenuhi syarat
tertentu dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi
populasinya adalah siswa-siswi SMK Negeri 1 Cibinong.
1.3 Sampel
Sampel merupakan bagian
dari populasi yang diambil dan digunakan untuk penelitian yang sifat dan
karakternya mewakili sebagian subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan di
SMK Negeri 1 Cibinong, jumlah sempeling adalah 20 orang siswa yang diambil
secara acak dengan objek penelitian adalah “Pengaruh Musik Terhadap Konsentrasi
Belajar Siswa”.
2. Teknik Penarikan Sampel
Dalam
mengerjakan karya tulis ini cara memperoleh data dikenal dengan metode
pengumpulan data (angket). Beberapa contoh data antara lain: Wawancara,
Observasi, Kuensioner atau Angket dan Dokumentasi. Dalam penelitian ini kami menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu dengan melakukan
observasi dan uji coba
langsung serta pemberian angket pada
siswa SMK Negeri 1 Cibinong guna
mendapatkan data yang lebih akurat dan mendalam.
1. Pengujian pertama dilakukan dengan
memilih secara acak siswa sebanyak 20 orang dari beberapa kelas yang dikumpulkan dalam satu ruangan. Selanjutnya siswa diberikan pengujian yaitu berupa
pemberian soal test sebanyak 15 butir pertanyaan melalui 3 tahap yang berbeda
selama 3 hari dimana satu tahap test dilakukan perharinya dan waktu pengerjaan
tiap pertemuan adalah 20 menit,dengan rincian sebagai berikut :
·
hari pertama, siswa
diminta
mengerjakan soal sebanyak 15 butir pertanyaan selama 20 menit dengan suasana ruangan hening.
·
hari kedua, siswa diminta
mengerjakan soal sebanyak 15 butir selama 20 menit dengan
suasana ruangan diputarkan musik bergenre Klasik.
·
hari ketiga, siswa diminta mengerjakan soal sebanyak 15 butir selama 20 menit dengan
suasana ruangan diputarkan musik bergenre hardcore.
2. Pengujian kedua mengunakan metode kuisioner
atau angket dengan 20 butir pertanyaan yang diajukan dan disebar ke 20 siswa
yang sudah melakukan pengujian
sebelumnya untuk mengetahui apa yang dirasakan siswa selama melakukan tes pungujian.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1.
Hasil Penelitian
Hasil test yang kami lakukan dengan musik Latar Klasik,
Heavy Metal dan Tanpa Musik adalah sebagai berikut:
Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk sampling
yang diteliti, musik heavy metal memiliki pengaruh negatif terhadap konsentrasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari
nilai rata-rata kelas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan
musik latar musik klasik maupun tanpa musik, baik pada hasil test ataupun
tingkat emosional mereka. Pada saat diperdengarkan musik heavy metal, sebagian siswa menunjukan ketidak
nyamanannya. Bahkan beberapa diantara mereka menutup telinga. Setelah test
dengan musik heavy metal dilakukan, beberapa siswa berkomentar bahwa mereka
tidak dapat berkonsentrasi dan cenderung “pusing”.
Pengaruh
latar musik klasik terhadap konsentrasi belajar tidak dapat disimpulkan secara
sederhana seperti pada musik heavy metal.
Hal ini dikarnakan hasil test menunjukan bahwa musik klasik memiliki
pengaruh yang berlawanan. Pada saat test yang dilakukan denagan musik latar
klasik didapat bahwa hasil test lebih tinggi dibandingkan dengan test yang dilakukan
tanpa musik. Sebaliknya, pada test yang dilakukan dengan musik latar heavy
metal hasil dari tes lebih rendah dibandingkan dengan test berlatar musik
klasik dan test tanpa menggunakan musik. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa
musik dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap konsentrasi belajar
siswa.
2. Analisis Data
Beberapa peneliti menemukan bahwa musik tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap konsentrasi belajar siswa. Hal ini berlawanan
dengan hasil penelitian yang kami peroleh. Kami menemukan pengaryuh cukup kuat
dari musik latar terhadap konsentrasi siswa. Hal ini terlihat dari hasil test
yang memiliki perbedaan yang signifikan antar perlakuan yang satu dengan yang
lain.
Pengaruh musik terhadap konsentrasi belajar disebabkan oleh paling sedikit tujuh faktor, yaitu:
1. emosi tertentu yang dibangkitkan
oleh jenis musik tertentu.
2. preferensi musik siswa.
3. Pengetahuan siswa sebelumnya
mengenai topik yang dipelajari.
4. Teknik berpikir yang dibutuhkan.
5. Volume musik.
6. Karakter musik.
7. Waktu pemutaran musik.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa
musik yang berbeda dapat menghasilkan perasaan yang berbeda dalam diri manusia.
Zentner, Grandjean dan Scherer menemukan bahwa genre musik yang berbeda dapat
menyebabkan timbulnya emosi yang berbeda pula.
Sebenarnya kesadaran bahwa musik berpengaruh terhadap emosi bukanlah hal yang baru. Sudah
berabad-abad yang lampau masyarakat menyadari hal ini. Aristoteles misalnya,
menyusun pengaruh berbagi modus terhadap emosi. Lebih dari itu, beberapa
peneliti telah menemukan potensi musik untuk mengubah perasaan, mengubah
perilaku konsumen, menjadi alat terapi bagi ketidakseimbangan emosi. Bahkan
daerah otak yang diaktivasi oleh musik emosional secara tentatif sama dengan
yang diaktivasi oleh hal-hal yang kuat seperti seks, makanan, serta obat-obat
terlarang. Walaupun demikian, taksonomi yang sistematis terhadap hubungan
antara musik dan emosi belum bisa di susun secara pasti. Lebih jauh, zentner
dkk. Menemukan bahwa tidak semua individu bereaksi secara emosional terhadap
musik. Oleh karena itu pengaruh musik terhadap emosi tidak dapat dimutlakan
sebab efeknya tergantung pada berbagai faktor misalnya karakter musik, karakter
pendengar, karakter penyajian, serta karakter kontekstual. Dalam kaitannya
dengan hasil penelitian yang penulis lakukan, kenyataan bahwa banyak siswa yang
tidak menyukai musik heavy metal sangat mungkin menyebabkan emosi negatif saat
musik tersebut diperdengarkan. Emosi negatif inilah yang menghalangi proses
belajar serta menurunkan konsentrasi belajar siswa sehingga hasil testnya lebih
buruk di banding dengan kedua perlakuan lainnya. Kini mari kita telaah pengaruh
preferensi musik siswa terhadap efektifitas belajar menggunakan musik latar.
Beberapa penelitian yang telah
dilakukan memperlihatkan bahwa belajar sambil mendengarkan musik favorit akan
meningkatkan konsentrasi belajar sebagian siswa. Wiebe menemukan bahwa dengan
mendengarkan musik kesukaannya, seorang remaja yang didiagnosa mengidap Attantion-Deficit/Hyperactivity Disorder
(ADHD), sebuah gejala kurang perhatian yang disertai hiperaktifitas, mampu
meningkatkan konsentrasi belajar disekolah
maupun mengerjakan pekerjaan rumah, meningkatkan kemampuan mengingat
informasi, menumbuhkan sikap positif terhadap tugas sekolah. Canadaian
Association for Music Therapy juga menemukan bahwa musik dapat meningkatkan
memori dan perhatian.
Namun hal ini kemungkinan besar tidak berlaku bagi semua
siswa. Siswa yang “fanatik” dengan jenis musik atau lagu tertentu perhatiannya
akan lebih terfokus pada musiknya ketimbang pelajarannya.
Di dalam kelas yang kami teliti, siswa yang menyukai musik
yang “relatif tenang” seprti pop, klasik, dan easy listening lebih banyak dari pada yang menggemari musik
“hingar-bingar” seperti hard rock,
hardcore, dan heavy metal. Kemungkinan besar hal inilah yang menyebabkan
hasil test siswa saat diperdengarkan musik klasik lebih baik dari pada saat
diperdengarkan musik heavy metal karena musik klasik memiliki karakter yang
relatif lebih tenang dari pada heavy
metal. Faktor lain yang mempengaruhi efektifitas musik latar adalah pengetahuan
siswa sebelumnya mengenai topik yang dipelajari atau didalami.
Hal ini nampak dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh
Bieger, ohrmann dan wiegel. Mereka menemukan bahwa siswa yang telah mendapatkan
penjelasan mengenai AIDS dapat lebih mendalami topik mengenai HIV melalui
animasi dengan musik latar. Mereka juga berpendapat bahwa musik latar memiliki
pengaruh yang menambah sekaligus mengurangi efektifitas pembelajaran. Efek
positifnya adalah musik latar meningkatkan mood
dan semangat belajar. Namun dilain pihak, musik latar menambah beban kongnitif
serta berpotensi mengangu penyampaian materi, terutama jika materi tersebut
merupakan sesuatu yang baru. Hal ini juga terlihat pada penelitian yang penulis
lakukan. Pada penggunaan musik latar heavy metal dalam test, walaupun siswa
sudah sangat menguasai materi yang diberikan, namun mereka terlihat bingun
dalam menjawab test tersebut. Hal ini di perburuk dengan kenyataan bahwa banyak
siswa yang tidak menyukai musik heavy metal. Jadi dapat dikatakan bahwa musik
heavy metal bagi kelas yang diteliti memiliki efek negatif berganda, yakni
tidak meningkatkan mood dan semangat
belajar serta menjadi penghalang bagi proses pembelajaran. Bagaimana dengan
pengaruh musik klasik? Kami berasumsi bahwa hasil tes yang bervariasi saat
siswa diperdengarkan musik klasik disebabkan oleh teknik berfikir yang
dilakukan oleh siswa.
Selain karakter dari jenis keterampilan berfikir yang
diperlukan, volume musik juga ikut menentukan keberhasilan musik latar dalam
mendukung keberhasilan belajar siswa. Pada penelitian yang kami lakukan, musik
heavy metal diperdengarkan dengan volume yang lebih keras dari pada musik
klasik.
Hal ini kami lakukan untuk mendapat nuansa asli
masing-masing genre musik. Namun sangat besar kemungkinannya bahwa volume musik
sangat berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa. Volume musik yang
terlalu besar kemungkinanakan membuat siswa tidak nyaman dalam belajar.
Sebaliknya volume musik yang terlalu kecil menyebabkan musik tersebut tidak
berpengaruh karena diabaikan oleh sistem pendengaran siswa. Seidman menemukan
bahwa volume musik latar harus cukup keras untuk membentuk atmosfir musikal
tidak terlalu keras sehingga mengganggu pembelajaran. namun presepsi terhadap
volume musik ini bukanlah sesuatu yang obyektif. Presepsi ini dipengaruhi oleh
sistem pendengaran masing-masing siswa serta prefernsi musik siswa. System
pendengaran yang masih sehat tentu akan berbeda tanggapannya dengan sistemn
pengdengaran yang sudah mengalami penurunan fungsi pendengaran. Sedangkan kami
berasumsi bahwa preferensi musik yang dimiliki siswa menyebabkan siswa tersebut
memiliki daya tahan yang lebih kuat trehadap volume musik yang disukaiunya.
Tentunnya hal ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Chou menemukan bahwa musik selalu
menganggu konsentrasi belajar. Baik musik heavy metal maupun klasik yang
dipakainya sama-sama mengganggu konsentrasi membaca, walaupun intensitas
gangguan pada musik heavy metal lebih besar dibandingkan pada musik klasik.
Chou berhipotesa bahwa musik klasik mengganggu karena melodinya yang menarik
perhatian, sedangkan musik heavy metal temponya yang cepat serta beatnya yang
menghentak. Jadi apapun genrenya, selama ada aspek musikal yang secara kuat
menarik perhatian, maka akan mempengaruhi konsentrasi belajar seseorang. namun
kami beranggapan bahwa sesungguhnya faktor volume musiklah yang menyebabkan hasil
penelitian Chou menunjukan pengaruh negatif musik terhadap konsentrasi belajar.
Dalam penelitiannya Chou mengunakan volume musik yang noticeable (terdengar dengan jelas).
Walaupun tidak disebutkan dengan pasti level volume yang dipakai, sangat besar
kemungkinan bahwa volume yang dipakai Chou terlalu keras sehingga menimbulkan
efek mengganggu. Selain volume, karter musik juga mentukan apakah musik
tersebut akan menolong ataukah malah mengganggu proses belajar.
Setiap genre musik punya karakter tersendiri. Meskipun
setiap musik didalam suatu genre memiliki variasi karakternya masing-masing,
namun tentunya ada karakter umum yang dimiliki oleh musik dalam suatu genre.
Karakter suatu genre musik dapat diidentifikasi dari berbagai aspek musical
yang dimilikinya, misalnya bentuk musikal, tekstur, tonlitas, ritme, melodi,
harmoni, warna suara, dan sebagainya. Berikut ini kita akan menganalisis dua
aspek musikal, yakni tekstur dan warna suara.
Tekstur musikal merupakan unsur horizontal dan vertikal dari
musik serta mentukan "kepadatan” suatu lagu. Heavy metal biasanya memiliki
tekstur homofonik yang bercirikan permainan akor yang mengiringi suatu melodi,
sedangkan musik klasik biasanya
memiliki tekstur heterofonik yang terdiri dari beberapa garis melodi yang
independen namun saling berkaitan satu sama lain.
Warna suara sangat menentukan karakter musik. Lagu dengan
notasi yang sama akan memiliki karakter berbeda apabila menggunakan warna suara
berbeda. Heavy metal biasanya menggunakan warna suara yang relatif kasar, berat,
dan terdistorsi sedangkan musik klasik menggunakan warna suara perkusif.
Kombinasi tekstur dan warna suara serta beberapa aspek musikal lainnya, seperti
ritme dan tempo akan menentukan intensitas dari suatu karya musik. Heavy Metal
memiliki intensitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan musik
klasik. Semakin tinggi intensitas suatu musik, semakin tinggi pula
potensinya untuk mengganggu berlangsungnya proses belajar. Hal ini senada
dengan penemuan oleh Chou bahwa musik berintensitas tinggi lebih mengganggu
konsentrasi ketimbang musik - berintensitas rendah
karena musik berintensitas tinggi lebih berpotensi mengguras kapasitas
perhatian yang dibutuhkan dalam belajar.
Tentunya dengan beberapa faktor yang kami sajikan disini
belum mencangkup seluruh faktor yang mempengaruhi efektifitas pemakaian musik
latar dalam proses belajar. Kami percaya masih banyak faktor yang belum kami
singgung yang mungkin memiliki pengaruh signifikan terhadap hal ini.
Berikut
adalah contoh angket yang kami berikan beserta persentasenya:
No
|
Pertanyaan
|
%
|
1.
|
Apakah
anda suka mendengarkan musik?
|
95%
|
2.
|
Apakah
anda pernah mendengar apa itu musik heavy metal/hardcore?
|
45%
|
3.
|
Apakah
anda mengetahui sejarah perkembangan musik heavy metal/hardcore?
|
0%
|
4.
|
Apakah
anda pernah mendengar apa itu musik instrumental/klasik?
|
85%
|
5.
|
Apakah
anda mengetahui sejarah perkembangan musik klasik?
|
20%
|
6.
|
Apakah
anda pernah mencoba belajar dengan menggunakan musik?
|
90%
|
7.
|
Apakah
anda termasuk orang yang sering mendengarkan musik disaat belajar?
|
60%
|
8.
|
Apakah
anda merasa nyaman mendengarkan musik di saat belajar?
|
50%
|
9.
|
Apakah
dengan musik proses belajar anda terganggu?
|
55%
|
10.
|
Jika
anda senang belajar dengan menggunakan musik, adakah hal positif yang anda
dapatkan?
|
55%
|
11.
|
Jika
anda tidak senang belajar menggunakan musik, adakah kelemahan dalam musik
sehingga anda tidak tertarik?
|
55%
|
12.
|
Apakah
musik klasik menjadi favorit kamu saat belajar?
|
45%
|
13.
|
Apakah
anda setuju dengan pendapat bahwa musik klasik dapat membuat bayi pintar jika
diperdengarkan sejak masih dalam kandungan?
|
70%
|
14.
|
Apakah
musik heavy metal menjadi favorit kamu saat belajar?
|
5%
|
15.
|
Apakah
ada perbedaan belajar mendengarkan musik dengan tidak?
|
80%
|
16.
|
Apakah
musik dapat dapat meningkatkan konsentrasi anda saat belajar?
|
55%
|
17.
|
Apa
benar musik dapat mempengaruhi tingkat emosional seseorang?
|
80%
|
18.
|
Apakah
belajar dengan musik mempengaruhi prestasi anda di sekolah?
|
25%
|
19
|
Apakah teman atau sahabat anda
termasuk orang yang mendengarkan musik saat belajar?
|
80%
|
20.
|
Apakah
menurut anda orang tua akan setuju jika mengetahui proses belajar anaknya
dilakukan sambil mendengarkan musik?
|
40%
|
Dan
berikut adalah grafik jumlah siswa yang memilih setuju
atau tidaknya terhadap pertanyaan dalam anket tersebut:
Dari hasil tersebut banyak siswa
yang pernah mencoba belajar menggunakan musik. Hal tersebut dapat diketahui
bahwa sebanyak 90% pernah mencoba mendengarkan musik disaat belajar namun hanya
60% siswa yang masih sering melakukan hal tersebut. Karna memang setengah dari
siswa merasa tidak nyaman jika belajar sambil mendengarkan musik. Dan juga
sebanyak 15 orang siswa menyatakan mendengarkan musik disaat belajar sama
sekali tidak mempengaruhi prestasi mereka dalam belajar. Tetapi tidak sedikit
pula siswa yang berpendapat jika belajar sambil mendengarkan musik dapat
mempengaruhi tingkat konsentrasi dan emosional mereka tergantung dari lagu yang
mereka dengarkan.
ketika siswa diberikan pertanyaan
mengenai manakah yang lebih mereka sukai antara musik klasik dan musik heavy metal
jika digunakan disaat belajar. Sebanyak 45% siswa menyatakan musik klasik lah
yang menjadi pilihan mereka dan hanya 5% saja yang mengaku bahwa musik heavy
metal sebagai musik yang mereka sukai dalam belajar.
Hal ini sejalan dengan hasil
percobaan yang kami lakukan sebelumnya bahwa test yang dilakukan dengan musik
berlatar klasik lebih membuat mereka merasa nyaman, itu terlihat dari rata-rata
hasil test yang lebih besar dibandingkan test yang dilakukan dengan musik
berlatar heavy metal. Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa musik klasik lebih
memberikan efek positif terhadap siswa.
3. Dampak Musik Terhadap Manusia
·
Dampak positif :
Dari berbagai penelitian yang telah
dilakukan, dunia kedokteran serta psikologi membuktikan bahwa musik bisa
dijadikan terapi dan berpengaruh dalam mengembangkan imajinasi dan pikiran
kreatif. Musik juga mempengaruhi sistem imun, sistem saraf, sistem endokrin,
sistem pernafasan, sistem metabolik, sistem kardiovaskuler dan beberapa sistem
lainnya dalam tubuh. Dari berbagai penelitian ilmiah tersebut, dinyatakan
bahwa musik dapat digunakan untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit
seperti insomnia, stress, depresi, rasa nyeri, hipertensi, obesitas, parkinson,
epilepsi, kelumpuhan, aritmia, kanker, psikosomatis, mengurangi rasa nyeri saat
melahirkan, dan rasa nyeri lainnya.
·
Dampak negatif :
Dampak negatif yang pertama yaitu,
mendengarkan musik terlalu keras. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari
khalayak ramai. Ketika mengemudi, orang-orang biasanya mendengarkan musik untuk
mengurangi kebisingan terhadap situasi sekitar. Akhirnya mereka pun
mengencangkan volume untuk menghadang suara dari luar.ini sangat tidak baik,
karena jika suara yang masuk telah mencapai batas kebisingan, maka dapat
merusak telinga secara permanen
Kedua yaitu, peneliti David A.
Noebel menemukan bahwa ritme musik rock dapat mengganggu kadar insulin dan
kalsium dalam tubuh. Sumber makanan otak
kita didapat dari gula dalam darah, namun bila darah lebih banyak dialirkan ke
organ lainnya, maka otak akan kekurangan gula. Dengan demikian daya pikir dan
pertimbangan moral juga menjadi tumpul.
Ketiga, tak jarang terdengar anak
kecil mencoba melantunkan lagu-lagu cinta orang dewasa. Padahal, tak sedikit
lagu cinta orang dewasa berisi lirik-lirik yang menyinggung seksualitas.
Seperti diketahui, usia anak-anak adalah usia terbaik untuk menyerap informasi.
Lagu-lagu dan lirik di dalamnya bisa dengan mudah terserap oleh anak dan
dianggap sebagai pengetahuan.
Keempat, kebiasaan tidur sambil
mendengarkan musik menurut sebagian orang kondisi seperti itu membuat mereka
menjadi lebih cepat tertidur. Tetapi pada kenyataannya setelah terbangun mereka
merasa lebih tegang (stress). Pada saat kita tidur sebetulnya otak tidak pernah
tidur. Otak selalu menjalankan aktivitasnya walaupun tidak sesibuk seperti di
saat bangun, yaitu menjalankan sistem metabolisme tubuh. Pada malam hari,
disaat badan kita istirahat otak juga perlu menurunkan kinerjanya, tapi jika
kita mendengarkan musik otomatis otakpun bekerja lebih lagi untuk menangkap
suara-suara itu ke otak.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Penelitian yang kami lakukan menunjukan bahwa musik latar
yang dipakai dalam proses pembelajaran memiliki pengaruh terhadap kejiwaan
seseorang. Pengaruh ini bisa bersifat positif atau negatif, tergantung dari
berbagai faktor yang telah dipaparkan diatas.
Dapat juga ditarik kesimpulan penting lainnya yang terdapat
pada uji penelitian ini, diantaranya:
1. Berdasarkan uji hipoteis, terdapat
hubungan yang positif antara musik klasik dan heavy metal dengan pengembangan
konsentrasi siswa, hali ini dapat dibuktikan pada hasil percobaan yang telah
dilakukan.
2. Berdasarkan percobaan, musik klasik
dan hevy metal memiliki pengaruh yang signifikan bagi kecerdasan emosional
siswa SMK Negeri 1 Cibinong.
3. Mendengarkan musik dapat menimbulkan
emosi yang dalam istilah terapi, aktifitas ini dikatakan sebagai aktifitas
berbagai kognisi dan perasaan. Dilihat dari aspek kognitif dan aktifitas otak
bisa dikatakan bahwa setiap orang yang sehat dapat bereaksi terhadap musik baik
secara fisik maupun psikis.
4. Dengan hasil tersebut maka tidak ada
lagi keraguan oleh sebagian kalangan dengan menggunakan musik klasik sebagai
media atau instrument dalam mengembangkan konsentrasi dan kecerdasan emosional
siswa karena atas hasil tersebut membuktikan bahwa musik klasik adalah salah
satu media yang cukup releven bila diaplikasikan dalam pengembangan konsentrasi
dan kecerdasan emosional siswa.
SARAN
Bagi siswa yang turut serta dalam eksperimen yang kami
lakukan, karena musik berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi mereka, maka musik
dapat diterapkan dalam proses pembelajaran agar siswa tidak merasa tegang,
dikarenakan materi pelajaran yang sanagt sulit untuk dihafal. Dengan begitu siswa akan merasa
lebih tenang dan nyaman di dalam proses belajar.
Apabila pembaca berminat mengembangkan penelitian ini lebih
dalam, penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pemakaian sampling yang lebih
banyak. Hal ini akan meningkatkan keabsahan hasil penelitian.
2. Beberapa bidang yang dapat diteliti lebih
dalam:
a. Pengaruh volume musik terhadap
terhadap konsentrasi belajar siswa.
b. Pengaruh prefensi musik terhadap
konsentrasi belajar siswa
c. Pengaruh karakter musik (misalnya
bentuk, tekstur, dan harmoni) terhadap konsentrasi belajar siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi ,a. PSIKOLOGI
UMUM, Jakarta. PT RINEKA CIPTA.2003.
Ary
Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses
Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ,
Jakarta:Arga Wijaya Persada, 2007.
Bieger,
Silvia, Silvia Ohmann, dan Beate Wigle, Computer Animation in Science Education:
Is
Bene-ficial or Detrimental?. Proceedings
of EDMEDIA. 2004
Canadian Association
For Musik Therapy.Specific application of
musical techniques in music
therapy,Online.
Ditulis pada tahun 2006.
Chou,
Peter Tze-Ming. Attention drainage effect: how background musik effects
concentration in Taiwanese college
students. Journal of the Scholarship of
Teaching and Learning. Vol. 10. No. 1.January 2010.
Don
Compbell, Efek Mozart Bagi Anak-anak, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Djohan,
Psikologi Musik, Yogyakarta: Buku
Baik, 2005
Erdo,ery.2012,Pengaruh
music terhadap perkembangan kognitif dan kecerdasan emosi.
http://arti-psikologi.blogspot.com/2012/08/pengaruh-musik-terhadap-perkembangan.html [13 januari 2013]
Feriyadi.2012,
Pengaruh Musik Terhadap Kesehatan, Jiwa, Fungsi dan Kerja Otak Manusia.
http://siipe2r007.wordpress.com/2012/06/11/karya-ilmiah-pengaruh-musik-terhadap-kesehatan-jiwa-fungsi-dan-kerja-otak-manusia/ [13
januari 2013]
http://google.co.id
http://wikipedia.com
http://www.amazine.co/26534/20-fakta-unik-menarik-tentang-otak-manusia/
http://bidanku.com/pengaruh-musik-klasik-terhadap-janin-anda#ixzz2tAlJqvQN
http://www.reportaseunik.com/2012/04/bagaimana-musik-bisa-mempengaruhi.html
http://clubbing.kapanlagi.com
http://terselubung.blogspot.com
http://www.centroone.com
Stephanie
Merit, Simfoni Otak: 39 Musik Merangsang
IQ, EQ, SQ: Utuk Membangkitkan
Kreatifita
dan Imajinasi, Ter. Lala Herawati Dharma.1997
Utari,
Dewi R.2012, 10 Alasan memberikan pendidikan music untuk anak.
http://www.beritasatu.com/mobile/perempuan/36006-10-alasan-memberikan-pendidikan-musik-bagi-anak.html [13 januari 2013]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar