Senin, 30 Juni 2014

JURNAL
PENGARUH MUSIK TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA





  
3KA14

Anggota Kelompok :

Anggraeny                    19111409
Sarah Arisa                   16111608
Vioolita Sigriet            17111296

Dosen : Drs. Budi Santoso  

Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi

Universitas Gunadarma

2014 


ABSTRAK
Musik adalah seni yang melukiskan tentang keindahan yang disajikan dalam bentuk suara. Dan musik pada dasarnya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan daripada kehidupan manusia.  Tanpa kita sadari suara-suara ini memiliki peran dalam membentuk pribadi kita. Hal ini didasarkan pada berbagai penelitian yang mengungkapkan bahwa sebagian musik dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik dari segi fisik, mental juga dapat meningkatkan kemampuan intelektual dan emosional kita, bahkan musik juga bisa digunakan sebagai media pengobatan terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui hubungan antara musik klasik dan hardcore dengan pengembangan kecerdasan emosional siswa. (2) Sejauh mana signifikan pengaruh musik klasik dan hardcore terhadap konsentrasi siswa SMK Negeri 1 Cibinong. (3) Sebagai referensi dalam hal metode-metode pendidikan kepada siswa demi keberhasilan  proses belajar baik dilingkungan formal maupun non-formal. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan uji coba langsung serta pemberian angket pada siswa SMK Negeri 1 Cibinong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk sampling yang diteliti, musik heavy metal memiliki pengaruh negatif terhadap konsentrasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan musik latar musik klasik maupun tanpa musik, baik pada hasil test ataupun tingkat emosional mereka. Saran bagi siswa ialah musik dapat diterapkan dalam proses pembelajaran agar siswa menjadi lebih tenang dan nyaman, serta tidak merasa tegang, karena musik berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi mereka.
  
PENDAHULUAN
Musik adalah seni yang melukiskan tentang keindahan yang disajikan dalam bentuk suara. Dan musik pada dasarnya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan daripada kehidupan manusia.  Tanpa kita sadari suara-suara ini memiliki peran dalam membentuk pribadi kita. Hal ini didasarkan pada berbagai penelitian yang mengungkapkan bahwa sebagian musik dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik dari segi fisik, mental juga dapat meningkatkan kemampuan intelektual dan emosional kita, bahkan musik juga bisa digunakan sebagai media pengobatan terapi.

Musik tidak hanya bila kita memainkannya atau menggubahnya, tetapi cukup dengan mendengarkannya, menyenandungkannya, atau berayun mengikuti iramanya juga telah terbukti dapat mengaktifkan gelombang-gelombang otak untuk kegiatan berpikir, meningkatkan kemampuan membaca, daya ingat, konsentrasi, perbendaharaan kata, menciptakan kondisi mental yang positif, santai, dan kreativitas yang merupakan hal-hal ideal untuk belajar. musik telah lama dianggap memiliki pengaruh terhadap tubuh maupun jiwa manusia.

Demikian pula telah berkembang anggapan dalam masyarakat bahwa musik klasik paling membantu aktifitas otak, maka hal ini dapat menolong prestasi belajar siswa dan selanjutnya dapat meningkatkan pengembangan sumberdaya manusia di tanah air tercinta.

Namun, musik juga memiliki dampak negatifnya. Namun kebenaran musik sebagai dampak atau pengaruh pengembangan kecerdasan emosional dan konsentrasi seseorang masih pro dan kontra.

Maka dengan paparan permasalahan tersebut dilakukan pengujian ada dan tidaknya signifikasi musik bagi EQ dan IQ. Dengan demikan penerimaan dan penolakan musik tidak lagi muncul dari informasi yang simpang siur, melainkan dilakukan dengan sikap-sikap yang ilmiah, cerdas serta obyektif.

Indentifikasi Masalah
  •   Apa definisi musik?
  •   Apa saja genre musik yang ada?
  •   Dapatkah musik berpengaruh terhadap kecerdasan emosional?
  •   Apakah ada perbedaan pengaruh antara musik klasik dan hardcore dalam meningkatkan konsentrasi pada siswa?
  •   Seberapa besar pengaruh musik terhadap konsentrasi belajar?
Rumusan Masalah
Bagaimana sebenarnya hubungan antara musik dengan kejiwaan seseorang?

Tujuan Penelitian           
  1. Kami bermaksud untuk mengetahui hubungan antara musik klasik dan hardcore dengan      pengembangan kecerdasan emosional siswa.
  2. Sejauh mana signifikan pengaruh musik klasik dan hardcore terhadap konsentrasi siswa SMK Negeri 1 Cibinong.
  3. Sebagai referensi dalam hal metode-metode pendidikan kepada siswa demi keberhasilan  proses belajar baik dilingkungan formal maupun non-formal.
  4. Diharapkan dapat melatih siswa lain untuk dapat membuat karya tulis ilmiah dengan baik dan benar sesuai data-data yang telah ada.

Manfaat Penelitian

1.       Manfaat Akademis
Untuk memberikan informasi kepada siswa mengenai pengaruh musik klasik dan hardcore bahwa dengan mendengar musik tersebut dapat meningkatkan konsentrasi.

2.       Manfaat Praktis
Agar siswa lebih menyadari dan memahami akan pengaruh musik klasik dan hardcore dalam meningkatkan konsentrasi, sehingga dapat digunakan pada pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi antara lain proses belajar.

Hipotesis
            Adapun hipotesis dalam penelitian adalah; musik klasik dan hardcore memiliki pengaruh yang bersifat positif  bagi kecerdasan emosional dan konsentrasi siswa SMK Negeri 1 Cibinong, atau justru sebaliknya musik klasik dan pop tidak memiliki pengaruh signifikan bagi kecerdasan emosional dan konsentrasi siswa.



LANDASAN TEORI
Musik merupakan seni yang melukiskan pemikiran dan perasaan manusia lewat keindahan suara. Sebagaimana manusia menggunakan kata-kata untuk mentransfer suatu konsep, ia juga menggunakan komposisi suara untuk mengungkapkan perasaan batinnya. Seperti halnya ragam seni lain, musik merupakan refleksi perasaan suatu individu atau masyarakat. Musik merupakan hasil dari cipta dan rasa manusia atas kehidupan dan dunianya.

Musik dapat digunakan sebagai salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwasanya musik juga disebut sebagai media seni, dimana pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi seninya melalui bunyi-bunyian atau suara. Oleh karena itulah pengertian musik sangat Universal, tergantung bagaimana orang memainkannya serta menikmatinya.

Beberapa peneliti telah membuktikan bahwa musik berpengaruh terhadap manusia secara fisiologis, psikologis, dan spiritual. Musik dapat mempengaruhi kecepatan detak jantung pendengarnya. Musik pun dapat menenangkan pikiran seseorang. Selain itu, musik juga sering dipakai dalam ibadah-ibadah dalam berbagai agama untuk membawa umat semakin dekat dengan Khaliknya. Beberapa peneliti bahkan menemukan kemungkinan bahwa musik dapat menjadi alat bantu untuk mengembangkan kecerdasan manusia. Dengan kata lain musik berpengaruh terhadap otak dan emosi manusia.

Peneliti lain menemukan bahwa musik yang paling berpengaruh terhadap manusia adalah musik yang berasal dari akar budaya dimana manusia tersebut dibesarkan. Misalnya, bagi orang-orang yang dibesarkan di Jawa Tengah, musik gamelan seharusnya memiliki pengaruh lebih besar ketimbang musik-musik dari Barat. Namun, seiring dengan dominasi musik Barat di tanah air, tentunya hasil penelitian tersebut layak dipertanyakan.

Di lain pihak, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa jenis musik tertentu, misalnya rock dan heavy metal memiliki pengaruh negative terhadap emosi manusia. Namun di sisi lain, dipusat-pusat kebugaran musik-musik keras semacam itu dipakai untuk memacu semangat peserta latihan guna berlatih lebih giat lagi.

1.     Jenis-jenis musik didunia

     1.      Musik klasik
Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang juga pada musik klasik Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri terdiri dari beberapa periode, misalnyabarok, klasik, dan romantik.
      2.      Musik Jazz
Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz,free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.

      3.      Musik populer
Musik populer merupakan jenis-jenis musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam. Musik jenis ini merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman saat ini, sehingga sesuai di telinga kebanyakan orang. Genre musik ini dapat ditemui di hampir seluruh belahan dunia oleh karena sifat musiknya yang hampir bisa diterima semua orang.

      4.      Musik Blues
Blues berasal dari masyarakat Afro-Amerika yang berkembang dari musik Afrika barat. Jenis ini kemudian memengaruhi banyak genre musik pop saat ini, termasuk ragtime, jazz, big band,rhythm and blues, rock and roll, country, dan musik pop.

     5.      Musik Funk
Funk adalah sebuah aliran musik yang mengandung unsur musik tarian Afrika-Amerika. Umumnya musik funk dapat dikenali lewat ritme yang sering terpotong singkat, bunyi gitar ritme yang tajam, perkusi yang dominan, pengaruh jazz yang kuat, irama-irama yang dipengaruhi musik Afrika, serta kesan gembira yang didapati saat mendengarnya. Akar funk dapat ditelusuri hingga jenis rhythm and blues dari daerah Louisiana pada tahun 1960-an. Aliran musik ini terkait dekat dengan musik soul serta jenis musik turunan lainnya seperti P-Funk dan Funk Rock.

     6.      Musik Rock
Rock, dalam pengertian yang paling luas, meliputi hampir semua musik pop sejak awal 1950-an. Bentuk yang paling awal, rock and roll, adalah perpaduan dari berbagai genre di akhir 1940-an, dengan musisi-musisi seperti Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian didengar oleh orang di seluruh dunia, dan pada pertengahan 1960-an beberapa grup musik Inggris, misalnya The Beatles, mulai meniru dan menjadi populer.

     7.      Heavy Metal, hardcore
Metal merupakan aliran musik yang lebih keras dibandingkan dengan Rock walau terdapat juga band metal yang memiliki lagu dengan nyanyian yang terkesan slow. Genre Metal yang dikategorikan keras dimana lagunya memiliki vocal ala scream, growl dan yang terbaru adalah pigsqueal dimana vokal ini lebih banyak digunakan di aliran hardcore, post-Hardcore, screamo,metalcore, deathcore, death metal, black metal, electronic hardcore dan lainnya.

     8.      Musik tradisional
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan bukan sebagai sarana hiburan saja, melainkan ada juga dipakai untuk pengobatan dan ada yang menjadi suatu sarana komunikasi antara manusia dengan penciptanya, hal ini adalah menurut kepercayaan masing-masing orang saja.

     9.      Country
Musik tradisional country dipengaruhi oleh blues, dan berkembang dari budaya Amerika kulit putih, terutama di kota Nashville. Beberapa artis country awal adalah Merle Haggard dan Buck Owens.

     10.  Gospel
Gospel adalah genre yang didominasi oleh vokal dan biasanya memiliki tema Kristen. Beberapa subgenrenya adalah contemporary gospel dan urban contemporary gospel. Sebenarnya lagu jenis Gospel ini memiliki nuansa mirip dengan Rock n Roll (oleh karena Rock n Roll sendiri sebenarnya merupakan fusion atau gabungan dari Rock, Jazz, dan Gospel), dahulu awalnya diperkenalkan oleh orang-orang Kristen kulit hitam di Amerika. Beberapa contoh saat ini yang masih benar-benar menggunakan aliran musik gospel adalah Israel Houghton.

     11.  Ska, Reggae, Dub
Dari perpaduan musik R&B dan musik tradisional mento dari Jamaika muncul ska, dan kemudian berkembang menjadi reggae dan dub.

     12.  Hip hop / Rap / Rapcore
Musik hip hop dapat dianggap sebagai subgenre R&B. Dimulai di awal 1970-an dan 1980-an, musik ini mulanya berkembang di pantai timur AS, disebut East Coast hip hop. Pada sekitar tahun 1992, musik hip hop dari pantai barat juga mulai -terkenal dengan nama West Coast hip hop. Jenis musik ini juga dicampur dengan heavy metal menghasilkan rapcore.

     13.  Latin
Genre musik tradisional latin ini biasanya merujuk pada musik Amerika latin termasuk musik dari Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia. Musik latin ini memiliki subgenre Samba.

     14.  Electronic
Electronic dimulai lama sebelum ditemukannya synthesizer, dengan tape loops dan alat musik elektronik analog pada tahun 1950-an dan 1960-an. Para pelopornya adalah John Cage, Pierre Schaeffer, dan Karlheinz Stockhausen.

     15.  Rhythm and blues
Rhythm and blues adalah nama musik tradisional masyarakat Afro-Amerika, yaitu musik pop kulit hitam dari tahun 1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues.

     16.  Dangdut
Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Menurut Wikipedia, bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.
  
METODE PENELITIAN

1.       Pemilihan Subjek Penelitian

     Dalam penelitian tentunya perlu menentukan subyek dan obyek penelitian, yang menjadi subjek penelitian adalah orang atau responden sebagai sumber data. Sedangkan yang menjadi adalah yang menjadi pusat peneliti, lebih lagi dapat diuraikan sebagai berikut :

1.1        Variabel Penelitian
     Dari data penelitian yang diperoleh, maka penyusun dapat membuat variable penelitian, yaitu “Pengaruh Musik Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa”.

1.2        Populasi
     Populasi dalam penelitian ini adalah kumpulan unit-unit elementer atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel yang memenuhi syarat tertentu dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah siswa-siswi SMK Negeri 1 Cibinong.

1.3        Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dan digunakan untuk penelitian yang sifat dan karakternya mewakili sebagian subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Cibinong, jumlah sempeling adalah 20 orang siswa yang diambil secara acak dengan objek penelitian adalah “Pengaruh Musik Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa”.


2.       Teknik Penarikan Sampel

            Dalam mengerjakan karya tulis ini cara memperoleh data dikenal dengan metode pengumpulan data (angket). Beberapa contoh data antara lain: Wawancara, Observasi, Kuensioner atau Angket dan Dokumentasi. Dalam penelitian ini kami menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi dan uji coba langsung serta pemberian angket pada siswa SMK Negeri 1 Cibinong guna mendapatkan data yang lebih akurat dan mendalam.

1.         Pengujian pertama dilakukan dengan memilih secara acak siswa sebanyak 20 orang dari beberapa kelas yang dikumpulkan dalam satu ruangan. Selanjutnya siswa diberikan pengujian yaitu berupa pemberian soal test sebanyak 15 butir pertanyaan melalui 3 tahap yang berbeda selama 3 hari dimana satu tahap test dilakukan perharinya dan waktu pengerjaan tiap pertemuan adalah 20 menit,dengan rincian sebagai berikut :
·         hari pertama, siswa diminta mengerjakan soal sebanyak 15 butir pertanyaan selama 20 menit dengan suasana ruangan hening.
·         hari kedua, siswa diminta mengerjakan soal sebanyak 15 butir selama 20 menit dengan suasana ruangan diputarkan musik bergenre Klasik.
·         hari ketiga, siswa diminta mengerjakan soal sebanyak 15 butir selama 20 menit dengan suasana ruangan diputarkan musik bergenre hardcore.

2.         Pengujian kedua mengunakan metode kuisioner atau angket dengan 20 butir pertanyaan yang diajukan dan disebar ke 20 siswa yang sudah  melakukan pengujian sebelumnya untuk mengetahui apa yang dirasakan siswa selama melakukan tes pungujian.

 HASIL DAN PEMBAHASAN
1.       Hasil Penelitian

Hasil test yang kami lakukan dengan musik Latar Klasik, Heavy Metal dan Tanpa Musik adalah sebagai berikut:


Dari hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk sampling yang diteliti, musik heavy metal memiliki pengaruh negatif terhadap konsentrasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan musik latar musik klasik maupun tanpa musik, baik pada hasil test ataupun tingkat emosional mereka. Pada saat diperdengarkan musik heavy metal, sebagian siswa menunjukan ketidak nyamanannya. Bahkan beberapa diantara mereka menutup telinga. Setelah test dengan musik heavy metal dilakukan, beberapa siswa berkomentar bahwa mereka tidak dapat berkonsentrasi dan cenderung “pusing”.

            Pengaruh latar musik klasik terhadap konsentrasi belajar tidak dapat disimpulkan secara sederhana seperti pada musik heavy metal.  Hal ini dikarnakan hasil test menunjukan bahwa musik klasik memiliki pengaruh yang berlawanan. Pada saat test yang dilakukan denagan musik latar klasik didapat bahwa hasil test lebih tinggi dibandingkan dengan test yang dilakukan tanpa musik. Sebaliknya, pada test yang dilakukan dengan musik latar heavy metal hasil dari tes lebih rendah dibandingkan dengan test berlatar musik klasik dan test tanpa menggunakan musik. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa musik dapat berpengaruh positif maupun negatif terhadap konsentrasi belajar siswa.

2.       Analisis Data

Beberapa peneliti menemukan bahwa musik tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap konsentrasi belajar siswa. Hal ini berlawanan dengan hasil penelitian yang kami peroleh. Kami menemukan pengaryuh cukup kuat dari musik latar terhadap konsentrasi siswa. Hal ini terlihat dari hasil test yang memiliki perbedaan yang signifikan antar perlakuan yang satu dengan yang lain.

Pengaruh musik terhadap konsentrasi belajar disebabkan oleh paling sedikit tujuh faktor, yaitu:
     1.      emosi tertentu yang dibangkitkan oleh jenis musik tertentu.
     2.      preferensi musik siswa.
     3.      Pengetahuan siswa sebelumnya mengenai topik yang dipelajari.
     4.      Teknik berpikir yang dibutuhkan.
     5.      Volume musik.
     6.      Karakter musik.
     7.      Waktu pemutaran musik.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa musik yang berbeda dapat menghasilkan perasaan yang berbeda dalam diri manusia. Zentner, Grandjean dan Scherer menemukan bahwa genre musik yang berbeda dapat menyebabkan timbulnya emosi yang berbeda pula.

Sebenarnya kesadaran bahwa musik berpengaruh terhadap emosi bukanlah hal yang baru. Sudah berabad-abad yang lampau masyarakat menyadari hal ini. Aristoteles misalnya, menyusun pengaruh berbagi modus terhadap emosi. Lebih dari itu, beberapa peneliti telah menemukan potensi musik untuk mengubah perasaan, mengubah perilaku konsumen, menjadi alat terapi bagi ketidakseimbangan emosi. Bahkan daerah otak yang diaktivasi oleh musik emosional secara tentatif sama dengan yang diaktivasi oleh hal-hal yang kuat seperti seks, makanan, serta obat-obat terlarang. Walaupun demikian, taksonomi yang sistematis terhadap hubungan antara musik dan emosi belum bisa di susun secara pasti. Lebih jauh, zentner dkk. Menemukan bahwa tidak semua individu bereaksi secara emosional terhadap musik. Oleh karena itu pengaruh musik terhadap emosi tidak dapat dimutlakan sebab efeknya tergantung pada berbagai faktor misalnya karakter musik, karakter pendengar, karakter penyajian, serta karakter kontekstual. Dalam kaitannya dengan hasil penelitian yang penulis lakukan, kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak menyukai musik heavy metal sangat mungkin menyebabkan emosi negatif saat musik tersebut diperdengarkan. Emosi negatif inilah yang menghalangi proses belajar serta menurunkan konsentrasi belajar siswa sehingga hasil testnya lebih buruk di banding dengan kedua perlakuan lainnya. Kini mari kita telaah pengaruh preferensi musik siswa terhadap efektifitas belajar menggunakan musik latar.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa belajar sambil mendengarkan musik favorit akan meningkatkan konsentrasi belajar sebagian siswa. Wiebe menemukan bahwa dengan mendengarkan musik kesukaannya, seorang remaja yang didiagnosa mengidap Attantion-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), sebuah gejala kurang perhatian yang disertai hiperaktifitas, mampu meningkatkan konsentrasi belajar disekolah  maupun mengerjakan pekerjaan rumah, meningkatkan kemampuan mengingat informasi, menumbuhkan sikap positif terhadap tugas sekolah. Canadaian Association for Music Therapy juga menemukan bahwa musik dapat meningkatkan memori dan perhatian.

Namun hal ini kemungkinan besar tidak berlaku bagi semua siswa. Siswa yang “fanatik” dengan jenis musik atau lagu tertentu perhatiannya akan lebih terfokus pada musiknya ketimbang pelajarannya.

Di dalam kelas yang kami teliti, siswa yang menyukai musik yang “relatif tenang” seprti pop, klasik, dan easy listening lebih banyak dari pada yang menggemari musik “hingar-bingar” seperti hard rock, hardcore, dan heavy metal. Kemungkinan besar hal inilah yang menyebabkan hasil test siswa saat diperdengarkan musik klasik lebih baik dari pada saat diperdengarkan musik heavy metal karena musik klasik memiliki karakter yang relatif lebih tenang dari pada  heavy metal. Faktor lain yang mempengaruhi efektifitas musik latar adalah pengetahuan siswa sebelumnya mengenai topik yang dipelajari atau didalami.

Hal ini nampak dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Bieger, ohrmann dan wiegel. Mereka menemukan bahwa siswa yang telah mendapatkan penjelasan mengenai AIDS dapat lebih mendalami topik mengenai HIV melalui animasi dengan musik latar. Mereka juga berpendapat bahwa musik latar memiliki pengaruh yang menambah sekaligus mengurangi efektifitas pembelajaran. Efek positifnya adalah musik latar meningkatkan mood dan semangat belajar. Namun dilain pihak, musik latar menambah beban kongnitif serta berpotensi mengangu penyampaian materi, terutama jika materi tersebut merupakan sesuatu yang baru. Hal ini juga terlihat pada penelitian yang penulis lakukan. Pada penggunaan musik latar heavy metal dalam test, walaupun siswa sudah sangat menguasai materi yang diberikan, namun mereka terlihat bingun dalam menjawab test tersebut. Hal ini di perburuk dengan kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak menyukai musik heavy metal. Jadi dapat dikatakan bahwa musik heavy metal bagi kelas yang diteliti memiliki efek negatif berganda, yakni tidak meningkatkan mood dan semangat belajar serta menjadi penghalang bagi proses pembelajaran. Bagaimana dengan pengaruh musik klasik? Kami berasumsi bahwa hasil tes yang bervariasi saat siswa diperdengarkan musik klasik disebabkan oleh teknik berfikir yang dilakukan oleh siswa.

Selain karakter dari jenis keterampilan berfikir yang diperlukan, volume musik juga ikut menentukan keberhasilan musik latar dalam mendukung keberhasilan belajar siswa. Pada penelitian yang kami lakukan, musik heavy metal diperdengarkan dengan volume yang lebih keras dari pada musik klasik.

Hal ini kami lakukan untuk mendapat nuansa asli masing-masing genre musik. Namun sangat besar kemungkinannya bahwa volume musik sangat berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa. Volume musik yang terlalu besar kemungkinanakan membuat siswa tidak nyaman dalam belajar. Sebaliknya volume musik yang terlalu kecil menyebabkan musik tersebut tidak berpengaruh karena diabaikan oleh sistem pendengaran siswa. Seidman menemukan bahwa volume musik latar harus cukup keras untuk membentuk atmosfir musikal tidak terlalu keras sehingga mengganggu pembelajaran. namun presepsi terhadap volume musik ini bukanlah sesuatu yang obyektif. Presepsi ini dipengaruhi oleh sistem pendengaran masing-masing siswa serta prefernsi musik siswa. System pendengaran yang masih sehat tentu akan berbeda tanggapannya dengan sistemn pengdengaran yang sudah mengalami penurunan fungsi pendengaran. Sedangkan kami berasumsi bahwa preferensi musik yang dimiliki siswa menyebabkan siswa tersebut memiliki daya tahan yang lebih kuat trehadap volume musik yang disukaiunya. Tentunnya hal ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Chou menemukan bahwa musik selalu menganggu konsentrasi belajar. Baik musik heavy metal maupun klasik yang dipakainya sama-sama mengganggu konsentrasi membaca, walaupun intensitas gangguan pada musik heavy metal lebih besar dibandingkan pada musik klasik. Chou berhipotesa bahwa musik klasik mengganggu karena melodinya yang menarik perhatian, sedangkan musik heavy metal temponya yang cepat serta beatnya yang menghentak. Jadi apapun genrenya, selama ada aspek musikal yang secara kuat menarik perhatian, maka akan mempengaruhi konsentrasi belajar seseorang. namun kami beranggapan bahwa sesungguhnya faktor volume musiklah yang menyebabkan hasil penelitian Chou menunjukan pengaruh negatif musik terhadap konsentrasi belajar.

Dalam penelitiannya Chou mengunakan volume musik yang noticeable (terdengar dengan jelas). Walaupun tidak disebutkan dengan pasti level volume yang dipakai, sangat besar kemungkinan bahwa volume yang dipakai Chou terlalu keras sehingga menimbulkan efek mengganggu. Selain volume, karter musik juga mentukan apakah musik tersebut akan menolong ataukah malah mengganggu proses belajar.

Setiap genre musik punya karakter tersendiri. Meskipun setiap musik didalam suatu genre memiliki variasi karakternya masing-masing, namun tentunya ada karakter umum yang dimiliki oleh musik dalam suatu genre. Karakter suatu genre musik dapat diidentifikasi dari berbagai aspek musical yang dimilikinya, misalnya bentuk musikal, tekstur, tonlitas, ritme, melodi, harmoni, warna suara, dan sebagainya. Berikut ini kita akan menganalisis dua aspek musikal, yakni tekstur dan warna suara.

Tekstur musikal merupakan unsur horizontal dan vertikal dari musik serta mentukan "kepadatan” suatu lagu. Heavy metal biasanya memiliki tekstur homofonik yang bercirikan permainan akor yang mengiringi suatu melodi, sedangkan musik klasik biasanya memiliki tekstur heterofonik yang terdiri dari beberapa garis melodi yang independen namun saling berkaitan satu sama lain.

Warna suara sangat menentukan karakter musik. Lagu dengan notasi yang sama akan memiliki karakter berbeda apabila menggunakan warna suara berbeda. Heavy metal biasanya menggunakan warna suara yang relatif kasar, berat, dan terdistorsi sedangkan musik  klasik menggunakan warna suara perkusif. Kombinasi tekstur dan warna suara serta beberapa aspek musikal lainnya, seperti ritme dan tempo akan menentukan intensitas dari suatu karya musik. Heavy Metal memiliki intensitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan  musik  klasik. Semakin tinggi intensitas suatu musik, semakin tinggi pula potensinya untuk mengganggu berlangsungnya proses belajar. Hal ini senada dengan penemuan oleh Chou bahwa musik berintensitas tinggi lebih mengganggu konsentrasi ketimbang musik -  berintensitas rendah karena musik berintensitas tinggi lebih berpotensi mengguras kapasitas perhatian yang dibutuhkan dalam belajar.

Tentunya dengan beberapa faktor yang kami sajikan disini belum mencangkup seluruh faktor yang mempengaruhi efektifitas pemakaian musik latar dalam proses belajar. Kami percaya masih banyak faktor yang belum kami singgung yang mungkin memiliki pengaruh signifikan terhadap hal ini.

Berikut adalah contoh angket yang kami berikan beserta persentasenya:


No

Pertanyaan


%
1.
Apakah anda suka mendengarkan musik?
95%
2.
Apakah anda pernah mendengar apa itu musik heavy metal/hardcore?
45%
3.
Apakah anda mengetahui sejarah perkembangan musik heavy metal/hardcore?
0%
4.
Apakah anda pernah mendengar apa itu musik instrumental/klasik?
85%
5.
Apakah anda mengetahui sejarah perkembangan musik klasik?
20%
6.
Apakah anda pernah mencoba belajar dengan menggunakan musik?
90%
7.
Apakah anda termasuk orang yang sering mendengarkan musik disaat belajar?
60%
8.
Apakah anda merasa nyaman mendengarkan musik di saat belajar?
50%
9.
Apakah dengan musik proses belajar anda terganggu?
55%
10.
Jika anda senang belajar dengan menggunakan musik, adakah hal positif yang anda dapatkan?
55%
11.
Jika anda tidak senang belajar menggunakan musik, adakah kelemahan dalam musik sehingga anda tidak tertarik?
55%
12.
Apakah musik klasik menjadi favorit kamu saat belajar?
45%
13.
Apakah anda setuju dengan pendapat bahwa musik klasik dapat membuat bayi pintar jika diperdengarkan sejak masih dalam kandungan?
70%
14.
Apakah musik heavy metal menjadi favorit kamu saat belajar?
5%
15.
Apakah ada perbedaan belajar mendengarkan musik dengan tidak?
80%
16.
Apakah musik dapat dapat meningkatkan konsentrasi anda saat belajar?
55%
17.
Apa benar musik dapat mempengaruhi tingkat emosional seseorang?
80%
18.
Apakah belajar dengan musik mempengaruhi prestasi anda di sekolah?
25%
19
Apakah teman atau sahabat anda termasuk orang yang mendengarkan musik saat belajar?
80%
20.
Apakah menurut anda orang tua akan setuju jika mengetahui proses belajar anaknya dilakukan sambil mendengarkan musik?
40%

Dan berikut adalah grafik jumlah siswa yang memilih setuju atau tidaknya terhadap pertanyaan dalam anket tersebut:


Dari hasil tersebut banyak siswa yang pernah mencoba belajar menggunakan musik. Hal tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 90% pernah mencoba mendengarkan musik disaat belajar namun hanya 60% siswa yang masih sering melakukan hal tersebut. Karna memang setengah dari siswa merasa tidak nyaman jika belajar sambil mendengarkan musik. Dan juga sebanyak 15 orang siswa menyatakan mendengarkan musik disaat belajar sama sekali tidak mempengaruhi prestasi mereka dalam belajar. Tetapi tidak sedikit pula siswa yang berpendapat jika belajar sambil mendengarkan musik dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi dan emosional mereka tergantung dari lagu yang mereka dengarkan.
ketika siswa diberikan pertanyaan mengenai manakah yang lebih mereka sukai antara musik klasik dan musik heavy metal jika digunakan disaat belajar. Sebanyak 45% siswa menyatakan musik klasik lah yang menjadi pilihan mereka dan hanya 5% saja yang mengaku bahwa musik heavy metal sebagai musik yang mereka sukai dalam belajar.
Hal ini sejalan dengan hasil percobaan yang kami lakukan sebelumnya bahwa test yang dilakukan dengan musik berlatar klasik lebih membuat mereka merasa nyaman, itu terlihat dari rata-rata hasil test yang lebih besar dibandingkan test yang dilakukan dengan musik berlatar heavy metal. Dari sini, kita dapat mengetahui bahwa musik klasik lebih memberikan efek positif terhadap siswa.

3.       Dampak Musik Terhadap Manusia

     ·         Dampak positif :
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, dunia kedokteran serta psikologi membuktikan bahwa musik bisa dijadikan terapi dan berpengaruh dalam mengembangkan imajinasi dan pikiran kreatif. Musik juga mempengaruhi sistem imun, sistem saraf, sistem endokrin, sistem pernafasan, sistem metabolik, sistem kardiovaskuler dan beberapa sistem lainnya dalam tubuh. Dari berbagai penelitian ilmiah tersebut, dinyatakan bahwa musik dapat digunakan untuk membantu penyembuhan beberapa penyakit seperti insomnia, stress, depresi, rasa nyeri, hipertensi, obesitas, parkinson, epilepsi, kelumpuhan, aritmia, kanker, psikosomatis, mengurangi rasa nyeri saat melahirkan, dan rasa nyeri lainnya.

     ·         Dampak negatif :
Dampak negatif yang pertama yaitu, mendengarkan musik terlalu keras. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, orang-orang biasanya mendengarkan musik untuk mengurangi kebisingan terhadap situasi sekitar. Akhirnya mereka pun mengencangkan volume untuk menghadang suara dari luar.ini sangat tidak baik, karena jika suara yang masuk telah mencapai batas kebisingan, maka dapat merusak telinga secara permanen
Kedua yaitu, peneliti David A. Noebel menemukan bahwa ritme musik rock dapat mengganggu kadar insulin dan kalsium dalam tubuh.  Sumber makanan otak kita didapat dari gula dalam darah, namun bila darah lebih banyak dialirkan ke organ lainnya, maka otak akan kekurangan gula. Dengan demikian daya pikir dan pertimbangan moral juga menjadi tumpul.
Ketiga, tak jarang terdengar anak kecil mencoba melantunkan lagu-lagu cinta orang dewasa. Padahal, tak sedikit lagu cinta orang dewasa berisi lirik-lirik yang menyinggung seksualitas. Seperti diketahui, usia anak-anak adalah usia terbaik untuk menyerap informasi. Lagu-lagu dan lirik di dalamnya bisa dengan mudah terserap oleh anak dan dianggap sebagai pengetahuan.
Keempat, kebiasaan tidur sambil mendengarkan musik menurut sebagian orang kondisi seperti itu membuat mereka menjadi lebih cepat tertidur. Tetapi pada kenyataannya setelah terbangun mereka merasa lebih tegang (stress). Pada saat kita tidur sebetulnya otak tidak pernah tidur. Otak selalu menjalankan aktivitasnya walaupun tidak sesibuk seperti di saat bangun, yaitu menjalankan sistem metabolisme tubuh. Pada malam hari, disaat badan kita istirahat otak juga perlu menurunkan kinerjanya, tapi jika kita mendengarkan musik otomatis otakpun bekerja lebih lagi untuk menangkap suara-suara itu ke otak. 

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Penelitian yang kami lakukan menunjukan bahwa musik latar yang dipakai dalam proses pembelajaran memiliki pengaruh terhadap kejiwaan seseorang. Pengaruh ini bisa bersifat positif atau negatif, tergantung dari berbagai faktor yang telah dipaparkan diatas.

Dapat juga ditarik kesimpulan penting lainnya yang terdapat pada uji penelitian ini, diantaranya:
1.      Berdasarkan uji hipoteis, terdapat hubungan yang positif antara musik klasik dan heavy metal dengan pengembangan konsentrasi siswa, hali ini dapat dibuktikan pada hasil percobaan yang telah dilakukan.
2.      Berdasarkan percobaan, musik klasik dan hevy metal memiliki pengaruh yang signifikan bagi kecerdasan emosional siswa SMK Negeri 1 Cibinong.
3.      Mendengarkan musik dapat menimbulkan emosi yang dalam istilah terapi, aktifitas ini dikatakan sebagai aktifitas berbagai kognisi dan perasaan. Dilihat dari aspek kognitif dan aktifitas otak bisa dikatakan bahwa setiap orang yang sehat dapat bereaksi terhadap musik baik secara fisik maupun psikis.
4.      Dengan hasil tersebut maka tidak ada lagi keraguan oleh sebagian kalangan dengan menggunakan musik klasik sebagai media atau instrument dalam mengembangkan konsentrasi dan kecerdasan emosional siswa karena atas hasil tersebut membuktikan bahwa musik klasik adalah salah satu media yang cukup releven bila diaplikasikan dalam pengembangan konsentrasi dan kecerdasan emosional siswa.

SARAN

Bagi siswa yang turut serta dalam eksperimen yang kami lakukan, karena musik berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi mereka, maka musik dapat diterapkan dalam proses pembelajaran agar siswa tidak merasa tegang, dikarenakan materi pelajaran yang sanagt sulit untuk dihafal. Dengan begitu siswa akan merasa lebih tenang dan nyaman di dalam proses belajar.

Apabila pembaca berminat mengembangkan penelitian ini lebih dalam, penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

     1.      Pemakaian sampling yang lebih banyak. Hal ini akan meningkatkan keabsahan hasil penelitian.
     2.      Beberapa bidang yang dapat diteliti lebih dalam:
a.       Pengaruh volume musik terhadap terhadap konsentrasi belajar siswa.
b.      Pengaruh prefensi musik terhadap konsentrasi belajar siswa
c.       Pengaruh karakter musik (misalnya bentuk, tekstur, dan harmoni) terhadap konsentrasi belajar siswa.


DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi ,a. PSIKOLOGI UMUM, Jakarta. PT RINEKA CIPTA.2003.
Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ,
Jakarta:Arga Wijaya Persada, 2007.
Bieger, Silvia, Silvia Ohmann, dan Beate Wigle, Computer Animation in Science Education:
Is Bene-ficial or Detrimental?. Proceedings of EDMEDIA. 2004
Canadian Association For Musik Therapy.Specific application of musical techniques  in music
therapy,Online. Ditulis pada tahun 2006.
Chou, Peter Tze-Ming. Attention drainage effect: how background musik effects
concentration in Taiwanese college students. Journal of the Scholarship of Teaching and Learning. Vol. 10. No. 1.January 2010.
Don Compbell, Efek Mozart Bagi Anak-anak, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Djohan, Psikologi Musik, Yogyakarta: Buku Baik, 2005
Erdo,ery.2012,Pengaruh music terhadap perkembangan kognitif dan kecerdasan emosi.
http://arti-psikologi.blogspot.com/2012/08/pengaruh-musik-terhadap-perkembangan.html [13 januari 2013]
Feriyadi.2012, Pengaruh Musik Terhadap Kesehatan, Jiwa, Fungsi dan Kerja Otak Manusia.
http://siipe2r007.wordpress.com/2012/06/11/karya-ilmiah-pengaruh-musik-terhadap-kesehatan-jiwa-fungsi-dan-kerja-otak-manusia/ [13 januari 2013]
http://google.co.id
http://wikipedia.com
http://www.amazine.co/26534/20-fakta-unik-menarik-tentang-otak-manusia/
http://bidanku.com/pengaruh-musik-klasik-terhadap-janin-anda#ixzz2tAlJqvQN
http://www.reportaseunik.com/2012/04/bagaimana-musik-bisa-mempengaruhi.html
http://clubbing.kapanlagi.com
http://terselubung.blogspot.com
http://www.centroone.com
Stephanie Merit, Simfoni Otak: 39 Musik Merangsang IQ, EQ, SQ: Utuk Membangkitkan
Kreatifita dan Imajinasi, Ter. Lala Herawati Dharma.1997
Utari, Dewi R.2012, 10 Alasan memberikan pendidikan music untuk anak.

http://www.beritasatu.com/mobile/perempuan/36006-10-alasan-memberikan-pendidikan-musik-bagi-anak.html [13 januari 2013]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar