Senin, 30 Juni 2014

Pegertian Penalaran Induktif           


              Penalaran merupakan pemiikiran, logika, pemahaman. Penalaran adalah proses berpikir yang dapat menghasilkan pengertian atau kesimpulan. Penalaran berlawanan dengan panca indera karena, nalar didapat dengan cara berpikir sehingga dapat mengetahui suatu kebenaran.

            Induktif merupakan hal yang dari khusus ke umum. Sehingga dapat dikatakan berpikir induktif adalah pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus lalu dihubungkan ke hal-hal yang umum.

            Penalaran Induktif adalah proses yang berpangkal dari peristiwa yang khusus yang dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan menghasilkan suatu kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum. Dan cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya pada pengamatan atas logam besi, alumunium, tembaga dan sebagainya. Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah panjang. Dari sini dapat disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan bertambah panjang. Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang dianut oleh penganut empirisme.

Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 : 14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
  • Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berpikir logis.
  • Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
  • Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.

            Sedangkan menurut Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007 : 14) penalaran induktif adalah cara menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat khusus. Lalu menurut Suriasumantri (dalam Shofiah, 2007 :15) penalaran induktif adalah suatu proses berpikir yang berupa penarikan kesimpulan yang umum atau dasar pengetahuan tentang hal-hal yang khusus. Artinya,dari fakta-fakta yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan.

            Kesimpulan umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti. Hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus.

Contoh penalaran induktif

Kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata:. setiap hewan punya matapenalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.

Jenis-jenis Penalaran Induktif

     1.      Generalisasi

            Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.

            Contoh :

            Hasil UTS mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 3EA06 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 – 65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3EA06 cukup pintar dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia.

            Macam – macam generalisasi :

·         Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk

·         Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.

     2.      Analogi

            Analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Analogi dapat juga dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan. Analogi dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan dengan pembandingnya memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah dicerna. Analogi yang dimaksud adalah anlogi induktif atau analogi logis.

            Contoh :

            Dani adalah seorang altlet lari kebanggaan Indonesia. Setiap hari dia selalu berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan berlarinya. Demikian juga dengan Sandy, dia merupakan seorang polisi yang memerlukan fisik yang kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum. Keduanya membutuhkan mental dan fisik yang kuat untuk bertanding atau mambantu masyarakat melawan kejahatan. Oleh    karena itu, untuk menjadi atlet dan polisi harus memilki mental dan fisik yang kuat dengan cara selalu berlatih.

            Macam - macam analogi :

     ·         Analogi induktif

Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan. 

            Contoh :

            Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.

     ·         Analogi deklaratif

Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.

            Contoh :

            Deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.

     3.      Hubungan kausal

            Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal (kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat yang sudah pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.


            Macam – macam hubungan kausal :

     ·         Sebab – akibat

            Contoh :
            Sejumlah pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan   yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).

     ·          Akibat - sebab

            Contoh :
            Andi mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya. Hasil yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat tekun setiap harinya.

     ·         Akibat – akibat

            Contoh :
            Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.


Sumber :



Pengertian Penalaran Deduktif

            Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

            Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan consequence (konklusi). Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Menurut Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007 : 14) Penalaran deduktif adalah cara menarik kesimpulan khusus dari hal-hal yang bersifat umum.

            Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. 

Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan   (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.

Faktor – faktor penalaran deduktif :
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi

Cotoh Paragraf Deduktif

Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi. Tanggapan orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar yang membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945.

Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.

1.      Penarikan simpulan secara langsung

            Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara langsung:

1)           Semua S adalah P. (premis)
               Sebagian P adalah S. (simpulan)

            Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
               Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)

2)            Semua S adalah P. (premis)
               Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)

            Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
               Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)

3)           Tidak satu pun S adalah P. (premis)
               Semua S adalah tak-P. (simpulan)

            Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
               Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)

4)           Semua S adalah P. (premis)
               Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
               Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)

            Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
               Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
               Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)


2.      Penarikan simpulan secara tidak langsung

            Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.

Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:

A.        Silogisme
           
            Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. Silogisme dibagi menjadi 3, yaitu :

     1.      Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.

Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.

Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus :Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

Contoh :
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Saya adalah mahasiswa
K    : Saya lulusan SLTA


     2.      Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.

Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

Contoh :
My : Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan.
Mn : Makanan tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan Kelaparan.


     3.      Silogisme Alternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.

Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh :
My : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta.
Mn : Kakak saya berada di Bandung.
K : Jadi, Kakak saya tidak berada di Jakarta.


B.        Entimen

            Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Contohnya :
1. Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
    Pada malam hari tidak ada sinar matahari
    Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.

2. Semua ilmuwan adalah orang cerdas
    Anto adalah seorang ilmuwan.
    Jadi, Anto adalah orang cerdas.




Sumber :



JURNAL
PENGARUH MUSIK TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA





  
3KA14

Anggota Kelompok :

Anggraeny                    19111409
Sarah Arisa                   16111608
Vioolita Sigriet            17111296

Dosen : Drs. Budi Santoso  

Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi

Universitas Gunadarma

2014 


ABSTRAK
Musik adalah seni yang melukiskan tentang keindahan yang disajikan dalam bentuk suara. Dan musik pada dasarnya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan daripada kehidupan manusia.  Tanpa kita sadari suara-suara ini memiliki peran dalam membentuk pribadi kita. Hal ini didasarkan pada berbagai penelitian yang mengungkapkan bahwa sebagian musik dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik dari segi fisik, mental juga dapat meningkatkan kemampuan intelektual dan emosional kita, bahkan musik juga bisa digunakan sebagai media pengobatan terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui hubungan antara musik klasik dan hardcore dengan pengembangan kecerdasan emosional siswa. (2) Sejauh mana signifikan pengaruh musik klasik dan hardcore terhadap konsentrasi siswa SMK Negeri 1 Cibinong. (3) Sebagai referensi dalam hal metode-metode pendidikan kepada siswa demi keberhasilan  proses belajar baik dilingkungan formal maupun non-formal. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan uji coba langsung serta pemberian angket pada siswa SMK Negeri 1 Cibinong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk sampling yang diteliti, musik heavy metal memiliki pengaruh negatif terhadap konsentrasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan musik latar musik klasik maupun tanpa musik, baik pada hasil test ataupun tingkat emosional mereka. Saran bagi siswa ialah musik dapat diterapkan dalam proses pembelajaran agar siswa menjadi lebih tenang dan nyaman, serta tidak merasa tegang, karena musik berpengaruh terhadap tingkat konsentrasi mereka.
  
PENDAHULUAN
Musik adalah seni yang melukiskan tentang keindahan yang disajikan dalam bentuk suara. Dan musik pada dasarnya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan daripada kehidupan manusia.  Tanpa kita sadari suara-suara ini memiliki peran dalam membentuk pribadi kita. Hal ini didasarkan pada berbagai penelitian yang mengungkapkan bahwa sebagian musik dapat mempengaruhi kehidupan manusia baik dari segi fisik, mental juga dapat meningkatkan kemampuan intelektual dan emosional kita, bahkan musik juga bisa digunakan sebagai media pengobatan terapi.

Musik tidak hanya bila kita memainkannya atau menggubahnya, tetapi cukup dengan mendengarkannya, menyenandungkannya, atau berayun mengikuti iramanya juga telah terbukti dapat mengaktifkan gelombang-gelombang otak untuk kegiatan berpikir, meningkatkan kemampuan membaca, daya ingat, konsentrasi, perbendaharaan kata, menciptakan kondisi mental yang positif, santai, dan kreativitas yang merupakan hal-hal ideal untuk belajar. musik telah lama dianggap memiliki pengaruh terhadap tubuh maupun jiwa manusia.

Demikian pula telah berkembang anggapan dalam masyarakat bahwa musik klasik paling membantu aktifitas otak, maka hal ini dapat menolong prestasi belajar siswa dan selanjutnya dapat meningkatkan pengembangan sumberdaya manusia di tanah air tercinta.

Namun, musik juga memiliki dampak negatifnya. Namun kebenaran musik sebagai dampak atau pengaruh pengembangan kecerdasan emosional dan konsentrasi seseorang masih pro dan kontra.

Maka dengan paparan permasalahan tersebut dilakukan pengujian ada dan tidaknya signifikasi musik bagi EQ dan IQ. Dengan demikan penerimaan dan penolakan musik tidak lagi muncul dari informasi yang simpang siur, melainkan dilakukan dengan sikap-sikap yang ilmiah, cerdas serta obyektif.

Indentifikasi Masalah
  •   Apa definisi musik?
  •   Apa saja genre musik yang ada?
  •   Dapatkah musik berpengaruh terhadap kecerdasan emosional?
  •   Apakah ada perbedaan pengaruh antara musik klasik dan hardcore dalam meningkatkan konsentrasi pada siswa?
  •   Seberapa besar pengaruh musik terhadap konsentrasi belajar?
Rumusan Masalah
Bagaimana sebenarnya hubungan antara musik dengan kejiwaan seseorang?

Tujuan Penelitian           
  1. Kami bermaksud untuk mengetahui hubungan antara musik klasik dan hardcore dengan      pengembangan kecerdasan emosional siswa.
  2. Sejauh mana signifikan pengaruh musik klasik dan hardcore terhadap konsentrasi siswa SMK Negeri 1 Cibinong.
  3. Sebagai referensi dalam hal metode-metode pendidikan kepada siswa demi keberhasilan  proses belajar baik dilingkungan formal maupun non-formal.
  4. Diharapkan dapat melatih siswa lain untuk dapat membuat karya tulis ilmiah dengan baik dan benar sesuai data-data yang telah ada.

Manfaat Penelitian

1.       Manfaat Akademis
Untuk memberikan informasi kepada siswa mengenai pengaruh musik klasik dan hardcore bahwa dengan mendengar musik tersebut dapat meningkatkan konsentrasi.

2.       Manfaat Praktis
Agar siswa lebih menyadari dan memahami akan pengaruh musik klasik dan hardcore dalam meningkatkan konsentrasi, sehingga dapat digunakan pada pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi antara lain proses belajar.

Hipotesis
            Adapun hipotesis dalam penelitian adalah; musik klasik dan hardcore memiliki pengaruh yang bersifat positif  bagi kecerdasan emosional dan konsentrasi siswa SMK Negeri 1 Cibinong, atau justru sebaliknya musik klasik dan pop tidak memiliki pengaruh signifikan bagi kecerdasan emosional dan konsentrasi siswa.


Pengertian Karya Ilmiah

            Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris scientific paper adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya
.
            Karya ilmiah sering juga disebut “tulisan akademis” (academic writing) karena biasa ditulis oleh kalangan kampus perguruan tinggi –dosen dan mahasiswa.
Karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa penjelasan (explanation), prediksi (prediction), dan pengawasan (control).

I. Tujuan dari pembuatan karya ilmiah, antara lain :
  • Memberi penjelasan.
  • Memberi komentar atau penilaian.
  • Memberi saran.
  • Menyampaikan sanggahan.
  • Membuktikan hipotesa.
  • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
  • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

II. Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
  • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
  • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
  • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
  • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
  • Memperoleh kepuasan intelektual;
  • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
  • Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya