Sabtu, 30 November 2013

Perkembangan Alinea

Metode Pengembangan Pembentukan Alinea

Jenis pengembangan alinea :

1.  Metode Definisi
     Adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut.

2.  Metode Proses
     Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). 

3.  Metode Contoh
     Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

4.  Metode Sebab-Akibat/Akibat-Sebab
     Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia

5.  Metode Umum-Khusus/Khusus-Umum
     Berisi penjelasan umum dan khusus pada suatu alinea. Bisa berisi pejelas umum terlebih dahulu  setelah itu khusus atau khusus terlebih dahulu  setelah itu umum.

6.  Metode Klasifikasi
     Berisi sebuah pernyataan dengan di lengkapi data secara urut.

7.  Metode Pembanding/Kontras
     Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret. Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih detail.


CONTOH-CONTOH PENGEMBANGAN ALINEA


1)      Paragraf Deduktif 
" Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit."

2)      Paragraf Induktif
" Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya."

3)      Paragraf Deduktif-Induktif
Dalam buah terkandung beberapa macam vitamin yang mengandung manfaat.Salah satunya adalah vitamin A yang berguna untuk kesehatan penglihatan. Vitamin A juga menjaga kesehatan sel pada berbagai macam struktur mata dan diperlukan untuk transfer cahaya menjadi tanda-tanda syaraf di retina. Daya tahan tubuh yang terganggu juga diakibatkan oleh serangan radikal bebas berupa polusi udara dari asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Radikal bebas akan membuat sel-sel tubuh kita mudah rusak dan tidak mampu berfungsi dengan baik. Itulah beberapa macam vitamin yang terkandung dalam buah dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

4)      Paragraf penuh kalimat topik
" Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."

5)      Paragraf Persuasif
“Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang sampah pada tempatnya.


Alinea

Pengertian Alinea

            Alinea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Alinea diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat dari sudut pandang komposisi, alinea sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan, sebab karangan formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri atas satu alinea. Jadi, tanpa kemampuan menyusun alinea tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.


Macam-Macam Alinea

I.  Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat dibedakan menjadi :

1.  Alinea persuatif ialah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.

2.  Alinea argumentatif ialah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).

3.  Alinea naratif ialah jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tikoh, setting dan konflik, paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama.

4.  Alinea deskriptif ialah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca.

5.  Alinea eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca

II.  Berdasarkan sifat dan tujuannya, alinea dapat dibedakan menjadi :
     Alinea Pembuka
     Alinea Penghubung
     Alinea Penutup

III. Berdasarkan fungsi, alinea dapat dibedakan menjadi :
     Alinea Pembuka
     Alinea Pengembang
     Alinea Penutup


Syarat-Syarat Pembentukan Alinea

Adapun syarat - syarat dari alinea yaitu :

1.  Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama   menyatakan satu hal suatu hal tertentu.

2.  Koherensi, (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu).

3.  Perkembangan alinea, (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu)

4.  Efektif, dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.


Macam dan cara menempatkan kalimat topik

1.  Paragraf deduktif
       Paragraf Deduktif adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.

2.  Paragraf Induktif
            Paragraf Induktif adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.

3.  Paragraf Campuran
            Paragraf Campuran adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.

4.  Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar
            Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.


Minggu, 03 November 2013



Kata dan Pilihan Kata

I. Pengertian Kata

            Kata atau ayat adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.

            Kata "kata" dalam bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Sanskerta kathā. Dalam bahasa Sanskerta, kathā sebenarnya bermakna "konversasi", "bahasa", "cerita" atau "dongeng". Dalam bahasa Melayu dan Indonesia terjadi penyempitan arti semantis menjadi "kata".

            Pengertian kata atau definisi kata secara sederhana adalah sekumpulan huruf yang mempunyai arti. Namun Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki “cara tersendiri” dalam mendefisikan “kata”. Dalam KBBI pun terdapat beberapa macam definisi kata.

            Definisi pertama KBBI bisa diartikan sebagai leksem yang bisa menjadi lema atau entri sebuah kamus. Definisi kedua mirip dengan salah satu arti sesungguhnya kathā dalam bahasa Sanskerta. Kemudian definisi ketiga dan keempat bisa diartikan sebagai sebuah morfem atau gabungan morfem. Pengertian kata yang lain dalam KBBI, Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam berbahasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil.
           
             Adapun beberapa pengertian dari kata diluar KBBI, yang pertana pengertian kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat di gunakan dalam berbahasa. Pengertian kata juga sebanding dengan pengertian ujar atau bicara. Yang kedua kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu.

            Kata adalah sederetan huruf yang diapit dua spasi dan mempunyai arti. Menurut Bloomfield (dalam Chaer, 1994:163), “kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal free form).” Contoh kata, kumbang, hinggap, dan bunga. Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Serta unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem (contoh kata) atau beberapa morfem gabungan (contoh perkataan).

            Jika ditinjau dari segi bahasa, pengertian kata adalah morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. Atau dengan definisi lain, sebuah satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal (misalnya gelas, handuk, gembira) atau gabungan morfem (misalnya pendatang, pembuat, mahakuasa).

            Arti morfem sendiri adalah satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil.