Pegertian Penalaran Induktif
Penalaran
merupakan pemiikiran, logika, pemahaman. Penalaran adalah proses berpikir yang
dapat menghasilkan pengertian atau kesimpulan. Penalaran berlawanan dengan
panca indera karena, nalar didapat dengan cara berpikir sehingga dapat
mengetahui suatu kebenaran.
Induktif
merupakan hal yang dari khusus ke umum. Sehingga dapat dikatakan berpikir
induktif adalah pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus lalu dihubungkan
ke hal-hal yang umum.
Penalaran
Induktif adalah proses yang berpangkal dari peristiwa yang khusus yang
dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan menghasilkan suatu
kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum. Dan cara berpikir dengan
menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat
khusus. Misalnya pada pengamatan atas logam besi, alumunium, tembaga dan
sebagainya. Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah panjang. Dari sini
dapat disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan bertambah
panjang. Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang
dianut oleh penganut empirisme.
Menurut Tim Balai Pustaka (dalam
Shofiah, 2007 : 14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya :
- Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berpikir logis.
- Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman.
- Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Sedangkan
menurut Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007 : 14) penalaran induktif adalah
cara menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat
khusus. Lalu menurut Suriasumantri (dalam
Shofiah, 2007 :15) penalaran induktif adalah suatu proses berpikir yang berupa
penarikan kesimpulan yang umum atau dasar pengetahuan tentang hal-hal yang
khusus. Artinya,dari fakta-fakta yang ada dapat ditarik suatu kesimpulan.
Kesimpulan umum yang diperoleh melalui suatu penalaran induktif ini bukan merupakan bukti. Hal tersebut dikarenakan aturan umum yang diperoleh dari pemeriksaan beberapa contoh khusus yang benar, belum tentu berlaku untuk semua kasus.
Contoh penalaran induktif
Kerbau punya mata. anjing punya
mata. kucing punya mata:. setiap hewan punya matapenalaran induktif membutuhkan
banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk
itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.
Jenis-jenis Penalaran Induktif
1.
Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang
berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi
mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan,
generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh
:
Hasil UTS mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk kelas 3EA06 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa hanya 10 orang yang mendapat nilai 90.
Setengahnya mendapat nilai antara 80 –
65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa kelas 3EA06 cukup pintar dalam mengerjakan
soal Bahasa Indonesia.
Macam
– macam generalisasi :
·
Generalisasi sempurna yaitu generalisasi
dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh :
sensus penduduk
·
Generalisasi tidak sempurna yaitu
generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki
diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini
dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.
2.
Analogi
Analogi adalah proses penyimpulan
berdasarkan kesamaan data atau fakta. Analogi dapat juga dikatakan sebagai
proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya,
kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan. Analogi
dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan dengan pembandingnya
memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat
menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah
dicerna. Analogi yang dimaksud adalah anlogi induktif atau analogi logis.
Contoh
:
Dani
adalah seorang altlet lari kebanggaan Indonesia. Setiap hari dia selalu
berlatih keras untuk meningkatkan
kemampuan berlarinya. Demikian juga dengan Sandy, dia merupakan seorang polisi yang memerlukan fisik yang kuat untuk
menjalankan tugasnya sebagai
aparat penegak hukum. Keduanya membutuhkan mental dan fisik yang kuat untuk bertanding atau
mambantu masyarakat melawan kejahatan. Oleh karena
itu, untuk menjadi atlet dan polisi harus memilki mental dan fisik yang kuat dengan cara selalu berlatih.
Macam
- macam analogi :
·
Analogi induktif
Analogi
induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua
fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama
terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif
merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan
yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua
barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh
:
Tim
Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final
jika berlatih setiap hari.
·
Analogi deklaratif
Analogi
deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang
belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru
menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang
sudah kita ketahui atau kita percayai.
Contoh
:
Deklaratif
untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya.
Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan
yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.
3. Hubungan
kausal
Penalaran yang diperoleh dari
gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal (kausalitas)
merupakan perinsip sebab-akibat yang sudah pasti antara segala
kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan
eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya,
merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia
yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Macam
– macam hubungan kausal :
·
Sebab – akibat
Contoh
:
Sejumlah
pengusaha angkutan di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka peroleh tidak bisa menutup biaya
operasional. Minimnya pendapatan karena
sebagian besar penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat ketidakmampuan
ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
·
Akibat - sebab
Contoh
:
Andi
mendapat nilai yang memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di kelasnya.
Hasil yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena
belajar yang sangat tekun setiap harinya.
·
Akibat – akibat
Contoh
:
Kemarin
Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki
dan harus dirawat di rumah sakit.
Sumber :